MENGEMBALIKAN BUKU PAKET BIKIN KAGET

 


MENGEMBALIKAN BUKU PAKET, BIKIN KAGET

Oleh : Supardi Harun

 

 

     Selesai sudah penilaian akhir tahun ( PAT) minggu kemarin. Tahun pelajaran 2020-2021 pun akan segera  berakhir  pada Juni 2021 , bulan ini. Para siswa di sekolah saya tempat mengajar, diminta untuk segera mengembalikan buku paket. Sebagai kepala perpustakaan saya kaget.  Ketika ada siswa yang bilang dalam obrolannya " Buku paket saya belum pernah dibuka sudah diminta dikembalikan". Inikah efek dari belajar online?

 

      Tadi pagi saya ke sekolah kàrena ada jadwal pengembalian buku paket kelas 7. Saya langsung masuk ke perpustakaan. Terlihat ada beberapa anak yang antre mengembalikan buku paket. Mereka duduk di luar, sambil ngobrol. Terlihat asyik kàrena memang sudah lama tidak ketemu di sekolah. Terdengar di telinga  saat saya melintas. Mereka bilang kalau buku pàketnya jarang dibuka. Mereka lebih suka cari di google,  ketimbang buka dan baca buku paket.

 

     Inilah fenomena baru belajar online selama pandemi virus Covid-19. Ternyata anak yang dipinjami buku paket dari  perpustakaan tidak dibaca. Walaupun tidak semua siswa, namun tidak sedikit juga yang enggan baca buku paket.

 

     Dibantu seorang pustakawan saya membuat persyaratan jikà mengembalikan buku paket. Karena buku-buku paket ini adalah buku dari sumbangan pemerintah melalui dana bos. Dan setiap tahun akan dipinjamkan kembali untuk siswa baru.

 

Persyaratan tersebut antara lain :

 

1. Ketika mengembalikan buku paket , jumlahnya harus sama dengan ketika menerima ( pinjam)

2. Buku harus dalam kondisi bàgus. Tidak dicorat-coret atau rusak.

3. Siswa wajib mengganti  apabila menghilangkan buku paket  dengan seharga buku tersebut.

4. Siswa diminta membayar  denda Rp5.000 jika buku tersebut rusak.

 

    Pelayanan pengembalian buku paket  mulai pukul 08.00-11.00 WIB. Hari Senin-Jumat. Siswa bisa langsung ke perpustakaan menemui pustakawan, Diyah Ayu  Wulandari. Di samping itu siswa boleh membaca-baca buku di perpustakaan sebelum pulang.

 

       Sejatinya perpustakaan itu adalah gudang ilmu dan buku serta  sumber informasi.

 

Bekasi, 17 Juni 2021

­­­­­­­­­­­­­­­­­­­__________________________

*)Supardi Harun Ar Rasyid, pria asal Solo, Jawa Tengah.Tinggal di Bekasi ,Jawa Barat. Seorang guru bahasa Inggris, Founder Gama Nusa English Education Centre,  Kepala perpustakaan,  pegiat literasi, praktisi pendidikan dan penulis buku.

 


Komentar

  1. Siswa lebih suka mencari informasi dari google , kayaknys itu wajar Pak. Saya sendiri sering seperti itu. Tulisan Pak Pardi Bagus dan keren . Semangat literasi Pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bu atas apresiasinya dan kunjungannya. Salam sehat selalu

      Hapus
  2. Sepertinya kalau ada buku yg masih laris itu buku fiksi ya Pak. Hehe....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bu seperti novel,cerpen dan sebagianya. terima kasih Bu. Salam sehat selalu

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SEDEKAH MENUNGGU KAYA

BELAJAR ONLINE BENAR-BENAR SUDAH MEMBOSANKAN

RELA MENINGGALKAN RUMAH