TUKANG CUCI BAJU, KURBAN SATU EKOR KAMBING

 Kisah inspiratif H -417



TUKANG CUCI BAJU, KURBAN SATU EKOR KAMBING

Oleh: Supardi Harun



         Rasulullah SAW, bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih dicintai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk - tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu-bulunya.


       Seorang wanita, empok Sukinah ,62 tahun , pekerjaanya adalah tukang cuci   keliling.  Ia tinggal di pinggir tanggul. Kadang kebanjiran saat musim hujan. Rumah bambu berukuran 3 x 5 meter ia hidup seorang diri. Kedua anak perempuannya telah ikut bersama suaminya. Yang pertama di Lampung, dan yang kedua di Gunung Kidul.


    Tekat bisa kurban satu  ekor kambing sudah ia niatkan dua tahun yang lalu. " Sebelum aku mati mudah-mudahan bisa kurban satu ekor kambing saat idul adha" gumam empok Sukinah dalam hati. Sejak itu , ia mulai menyisihkan uang upah nyucinya. Kadang Rp 25 ribu kadang Rp 50 ribu. Uang tersebut ia masukan ke dalam celengan plastik tiap Minggu .Namun, tidak menentu, tergantung upah yang diterimanya.


       Setelah hampir 2 tahun ia menabung, menjelang hari raya kurban, ia pecah celengan tersebut. Dihitungnya pecahan uang tabungan tersebut.  Mulai pecahan seribu,lima ribu, sepuluh ribu hingga dua puluh ribuan. Setelah selesai dihitung, semua terkumpul Rp 4.750.000.


     Minggu pagi Mpok Sukinah pergi ke jalan tempat orang-orang menjual hewan kurban. Ia  pun mencari dan memilih kambing yang besar. Pedagang kambing pun heran, dia tanya kepada empok.


       " Beli kambing untuk apa,mpok? "

      " Untuk kuban" jawab empok Sukinah.

     " Berapa uangnya Mpok?" tanya si pedagang kambing ingin tahu.

    "Ini ada Rp 4.750.000" jawab empok sambil memberikan uang tersebut kepada pedagang.


    Selanjutnya, pedagang itu memilihkan kambing yang besar. Dan mengantarkan langsung  kambing itu ke masjid dekat rumah empok.


     Pak Haji Sholeh, ketua panitia kurban,  heran dan terharu, ketika menerima seekor kambing kurban dari empok Sukinah. Karena dia tahu bahwa empok hanyalah seorang tukang cuci baju, namun bisa berkurban seekor kambing yang besar. " Subhanallah," ucap pak Shaleh.


   Sejatinya, orang berkurban itu tidak memandang  kaya dan miskin. Namun, tergantung ketaqwaan seseorang.



Bekasi, 24 Juli 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SEDEKAH MENUNGGU KAYA

BELAJAR ONLINE BENAR-BENAR SUDAH MEMBOSANKAN

RELA MENINGGALKAN RUMAH