ADAKAH MANFAAT MEMBACA BUKU FIKSI ?

 Kolom H-426





ADAKAH MANFAAT MEMBACA BUKU FIKSI ?

Oleh: Supardi HR


     Setiap orang mempunyai selera membaca buku yang berbeda-beda. Ada yang suka membaca buku fiksi ada pula yang suka membaca nonfiksi. Bagaimana dengan Anda?


Membaca buku itu bebas tidak ada aturan, harus fiksi atau non-fiksi. Semua terserah Anda. Keduanya baik .


Contoh buku non fiksi yakni biografi, buku pelajaran sekolah, buku materi kuliah, buku motivasi, buku ajar, buku referensi, ensiklopedia, kamus, dan sebagainya. Sementara itu jenis buku fiksi meliputi cerpen, novel, komik, dongen, cergam, cernak, dan lainnya. 


Seandainya Anda sukà membaca keduanya baik fiksi ataupun non fiksi juga boleh-boleh saja. 


Àda beberapa manfaat membaca buku fiksi.


1. Meningkatkan imajinasi.


    Orang yang suka membaca buku-buku fiksi akan meningkatkan imajinasi. Karena, umumnya buku fiksi ditulis dengan bahasa sastra.Menggunakan diksi dan majas tertentu. Sehingga  pembaca  mesti butuh waktu untuk menghayati dan mengerti màkna dan maksud dari ungkapan kalimat tersebut.Biasaya ada di dalam puisi. 

Seperti penggalan puisi karya Sapardi Djoko Damono berikut ini :


Hanya suara burung yang kau dengar

dan tak pernah kaulihat burung itu

tapi tahu burung itu ada di sana


hanya desir angin yang kaurasa

dan tak pernah kaulihat angin itu

tapi percaya angin itu di sekitarmu


hanya doaku yang bergetar malam ini

dan tak pernah kaulihat siapa aku

tapi yakin aku ada dalam dirimu”


Dari lirik kalimat dan diksi yang ada di puisi tersebut kita diajak berimajinasi.


2.Menghibur

   Setelah membaca buku cerita seperti, novel, cerpen, kita akan merasàkan terhibur. Karena cerita didalam novel tersebut mampu memberikan rasa gembira saat tokoh tersebut sesuai dengan emosi jiwa kita.Apalagi kisah cinta dari pelaku dalam cerita térsebut adalah happy ending.


3. Memberikan rasa empati sosial.


    Cerita fiksi biasa ditulis dari sebuah cerita hàyal ,imajinasi. Sebenarnya bukan cerita nyata, hanya rekaan dari seorang penulis. Misal, cerita Maling Kundang. Cerita tersebut bukan kisah nyata, tapi cerita karangan.Namun, kenyataannya terjadi dimasyarakat yaitu ada beberapa anak yang durhaka kepada kedua orangtuanya. Sehingga pembaca bisa memetik nilai sosial dari cerita tersebut.


Sejatinya membaca buku cerita itu mengasyikan.


Bekasi, 5 Agustus 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SEDEKAH MENUNGGU KAYA

BELAJAR ONLINE BENAR-BENAR SUDAH MEMBOSANKAN

RELA MENINGGALKAN RUMAH