MANCING IKAN
Sebuah Pentigraf H - 597
MANCING IKAN
Oleh: Supardi Harun
Sudah 3 bulan ini , Miko tidak berangkat mancing ikan. Bukan karena males, namun, tidak tega meninggalkan Summi, istrinya yang lagi hamil muda. Ia kuatir kalau ditinggal mancing seharian dari pagi hingga sore , Summi kesepian di rumah. Sebagai ibu hamil ( bumil) kadang minta makanan yang aneh-aneh. Pernah Summi, minta dibelikan martabak telur puyuh. Miko pun pusing ,dimana ada orang yang jual martabak telur puyuh. Yang ada martabak telur bebek.
Namun, kali ini Summi, istrinya minta ikan goreng. Tapi ikannya harus segar dari hasil mancing. Permintaan bumil ini tidaklah berat bagi Miko yang kebetulan punya hobi mancing. Dibanding ketika nyidam minta martabak telur puyuh yang kecil-kecil.
Minggu pagi Miko berangkat mancing. Tempat yang dipilih adalah Marunda. Karena tempat pemancingan ini relatif nyaman dan banyak ikannya. Dengan mengendarai motor Nmax nya ia meluncur ke Marunda, dengan membawa alat pancing lengkap umpannya yang di tas . Satu jam perjalanan, Miko sampai di tempat pemancingan. Belum ada 30 menit ia sudah mendapatkan ikan mas dan gurame. Tidak sampai sore Miko pulang dengan membawa ikan hampir 5 kilo. Summi, istrinya, pasti senang yang sedang menunggu di rumah sejak pagi.
" Ini ikannya ,sayang" sapa Miko kepada Summi. Silakan di goreng. Tiada respon dari Summi. Wajahnya terlihat sedih. Tidak seperti yang diduga sebelumnya. " "Kenapa sayang, sakit?"
"Minyak gorengnya habis. Tidak bisa goreng ikan," sahut Summi,dengan wajah cemberut.
Bekasi, 26 Maret 2022
Komentar
Posting Komentar