MENAHAN BAB
Pentigraf (628)
MENAHAN BAB
_Supardi HR_
Sudah 3 jam Pak Deni menahan kencing dan BAB di dalam bus. Dia tidak tenang duduknya. Sebentar-sebentar berdiri sambil memegang perutnya. Hatinya gelisah. Wajahnya mulai pucat. Dia takut kalau tidak kuat menahan kencing dan sampai BAB di celana. Sementara bus yang ditumpangi jurusan Jakarta-Wonogiri masih malaju kencang. Pak Deni tidak tahu kapan akan berhenti. Namun sopir mengatakan sekitar pukul 11 malam akan berhenti di rumah makan. Hal ini dimaksud memberikan kesempatan kepada penumpang untuk istirahat, makan, dan ke kamar mandi apabila mau buah hajat dan sebagainya.
Pak Deni hanya konsentrasi melihat jam yang dipakai di tangannya. Dan ia berharap agar bus segera masuk rumah makan. Waktu menunjukkan 10.50 bus tersebut benar mulai keluar dari toll dan masuk jalur biasa. Pak Deni sudah mulai agak lega. Artinya sebentar lagi bus akan berhenti. Tepat pukul 11.00 malam bus berhenti dan semua penumpang dipersilahkan turun.
Tidak menunggu lama Pak Deni langsung turun dari bus sambil berlari. Tanpa memperdulikan orang lain ia langsung menuju ke toilet yang ada di dalam rumah makan. Di depan toilet sudah banyak orang yang antre masuk. Ia pun harus ikut sabar mengantre. Ada 3 orang di depannya yang antre. Sambil terus manahan perutnya yang mules ia tidak sabar segera masuk toilet. Setelah 3 orang tersebut sudah selesai giliran Pak Deni masuk toilet. Ia langsung jongkok dan buang air besar. Namun ia bingung dan diam seribu bahasa karena air di ember sudah habis dan kran air pun mati. Duh!
Bekasi, 17 Juli 2022
Komentar
Posting Komentar